Gerakan Peduli Pendidikan Daerah Perbatasan dipelopori oleh program K2N (Kuliah Kerja Nyata) yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Kami, sepuluh orang yang nekat, mempunyai ide yang bisa disebut gila. Berawal dari perjalanan sebulan dalam satu desa lokasi K2N, yaitu Desa Wanabakti, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, kami membuat sebuah program inkubasi untuk siswa SMA kelas XII daerah perbatasan. Program ini merupakan program bimbingan dan pendampingan bagi siswa-siswi kelas XII di daerah perbatasan dalam persiapan masuk perguruan tinggi negeri. Pemerataan kesempatan belajar. Ya. Itulah tujuan kami. Selain itu, kami juga memberikan wawasan keadaerahan kepada mereka. Semacam ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak daerah perbatasan.
Akhirnya, kami bertekad mewujudkan mimpi ini. Apa pun yang terjadi. Salah satu hal pertama yang kami lakukan adalah mencari dana. Kami menyebar proposal di beberapa perusahaan, termasuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang diadakan oleh DIKTI.
Pada tanggal 21 April 2013, dua orang di antara kami pergi ke Desa Wanabakti untuk menjaring calon siswa-siswi yang akan mengikuti program ini. Dengan segala perjuangan kami, lima orang anak akhirnya terjaring. Mereka ke Depok pada tanggal 3 Mei 2013. Lima orang itu adalah Mira, Maria, Aduk, Bike, dan Riki. Mereka berasal dari dua desa, yaitu Wanabakti dan Mungguk Gelombang.
Sekarang hingga selesai SBMPTN, mereka betempat tinggal di Jalan Margonda Raya Gang Kapuk 34 Pondok Cina, Depok.
No comments:
Post a Comment